Makna Dan Filosofi Perkutut Katuranggan Keruk Bumi

    



    Master Kicauan - Assalamualaikum Rahayu salam sejahtera Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang filosofi dan tuah perkutut katuranggan keruk bumi. 

semua nama katuranggan perkutut memiliki makna atau filosofi yang berkaitan dengan tuahnya salah satunya yang akan saya bahas pada artikel  kali ini adalah perkutut katuranggan keruk bumi atau ciker.  

perkutut katuranggan keruk bumi memiliki ciri khusus pada jari-jarinya yang melengkung atau bengkok ke dalam, perkutut ini dipercaya memiliki tuah untuk membantu memudahkan pemiliknya dalam mencari rezeki. 

jari-jarinya yang melekuk ke dalam merupakan simbol harapan agar pemilik perkutut ini dapat meraup atau mengeruk rezeki sebanyak-banyaknya. sedangkan perkutut ciker yang jari-jarinya bengkok keluar dipercaya memiliki tuah untuk tolak bala. 

nama ciker jika merupakan singkatan dari waktune di ruwat yang artinya saatnya  ruwat atau dirawat pesan yang hendak disampaikan dari katuranggan keruk bumi atau ciker yaitu agar manusia tidak hanya mengeruk atau Mengambil sumber daya alam saja tapi juga harus merawatnya. 

untuk menjaga keberlangsungan bumi sampai generasi-generasi selanjutnya dalam tradisi masyarakat Jawa ruwatan sering dilakukan untuk menolak bala atau sengkolo seperti bencana alam, kekeringan pokok penyakit serangan hama atau yang lainnya. 

sehingga perkutut ini dianggap memiliki tuah untuk menolak bala perkutut keruk bumi konon lebih cocok dipelihara oleh para petani dan orang-orang yang mencari rezeki dari hasil bumi. 

perkutut ini memiliki filosofi bahwa bumi atau alam sudah menyediakan Segalanya Untuk seluruh makhluk hidup yang tinggal di dalamnya termasuk manusia tinggal. 

Bagaimana cara kita mengambil atau memanfaatkannya rezeki bisa didapatkan jika kita mau bekerja dan berusaha untuk mengolah sumber daya alam yang tersedia, sebagai contoh bagi petani bumi atau tanah adalah lahan untuk mencari nafkah. 

dengan cara mengolahnya kemudian menanaminya dan memetik hasil pertaniannya seorang petani harus berupaya sebaik mungkin untuk mengolah lahan pertaniannya. agar apa yang ditanam bisa tumbuh subur dan bebas dari hama sehingga hasil panen akan melimpah. 

Oleh karena itu seorang petani harus bersahabat dengan alam atau menjaga ekosistem karena semua yang ada di dunia ini sebetulnya saling terkait dan saling melengkapi untuk menjaga keseimbangan alam Setiap manusia dengan potensi yang luar biasa. 

untuk mengolah sumber daya alam yang tersedia jadi jangan pernah menyerah pada nasib dan Jangan jadikan keterbatasan sebagai alasan untuk tidak berbuat sesuatu bumi ini terhampar luas dengan sumber daya alam yang melimpah. 

tinggal Bagaimana usaha kita untuk menggali atau mengeruk rezeki yang ada di bumi dengan tetap menjaga kelestariannya. 

demikian sedikit informasi tentang filosofi dan tuah perkutut katuranggan keruk bumi yang dapat saya sampaikan pada artikel kali ini semoga bermanfaat terima kasih assalamualaikum Rahayu salam sejahtera.