Filosofi Dan Tuah Perkutut Katuranggan Songgo Buwono


    Master Kicauan - Assalamualaikum Rahayu salam sejahtera Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang filosofi dan Tuah perkutut katuranggan songgo buwono ada banyak sekali jenis katuranggan burung perkutut lokal yang masing-masing dipercaya memiliki filosofi dan Tuah yang berbeda-beda.

    Ada yang dipercaya baik untuk dipelihara dan ada juga yang dianggap tidak baik untuk dipelihara masing-masing katuranggan burung perkutut memiliki ciri-ciri tersendiri bisa berupa kelainan pada fisiknya yang berbeda dengan perkutut pada umumnya.

    Seperti pada bulunya seperti jumlah ekornya  bentuk sisik kaki atau ciri-ciri fisik lainnya dan ada juga yang memiliki ciri-ciri menurut perilakunya, Misalnya saja perkutut katuranggan jogo Boyo yang memiliki kebiasaan selalu tidur di dasar sangkar atau perkutut katuranggan Sri tumpuk yang kotoran yang menumpuk di satu tempat dan masih banyak lagi yang lainnya.

 pada Tulisan kali ini saya akan membahas tentang perkutut katuranggan songgo buwono yang memiliki ciri-ciri terdapat sehelai bulu berwarna putih pada bagian punggungnya bulu putih tersebut akan tetap tumbuh meskipun dicabut atau rontok karena proses mabung.

    Jadi jika bulu-bulu tersebut tidak tumbuh lagi setelah dicabut atau setelah mabung berarti bulu yang berwarna putih tersebut adalah bulu palsu atau bulu semiran. perkutut katuranggan songgo buwono memiliki makna filosofi yang sangat dalam songgo artinya menyangga atau menopang sedangkan Buwono artinya dunia atau alam semesta.

    Jadi songgobuwono bisa di artikan menyangga atau menopang alam semesta tapi nama tersebut hanya sebuah kiasan yang menjadi pesan untuk Kita sebagai manusia yang ditugaskan menjadi khalifah di bumi agar alam semesta ini selalu terjaga agar dapat menopang dirinya sendiri sampai anak cucu kita mewarisinya. Kita telah berkontribusi untuk keberlangsungan bumi dan kehidupan kita sendiri dengan melestarikan alam beserta isinya.

    Karena jika kita bersama dengan alam maka Alam juga akan melayani kita menjadi tempat tinggal yang aman dan nyaman untuk manusia dan semua makhluk yang tinggal di dalamnya, pemilik perkutut berkaturangan songgo buwono diharapkan bisa selaras dengan filosofi dari katuranggan tersebut yaitu menjadi seorang pengayom bagi lingkungan dan sesama manusia.

    Tuah dari perkutut katuranggan songgo buwono juga dapat dirasakannya yaitu tuah perlindungan, pengayoman, ketentraman hidup dan bisa menjadi orang penting yang berJiwa besar. demikian sedikit informasi tentang filosofi dan tuah katuranggan songgo buwono yang dapat saya sampaikan pada tulisan kali ini, semoga bermanfaat Terimakasih assalamualaikum Rahayu salam sejahtera.