Filosofi Dan Tuah Perkutut Katuranggan Kalung Usus Atau Kalung Kemben



Master Kicauan - Assalamualaikum Rahayu salam sejahtera Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang filosofi dan tuah perkutut katuranggan kalung usus atau kalung kemben. ciri mati sering dianggap sebagai tanda dari Tuhan tentang adanya tuah atau keistimewaan pada burung perkutut. 

perkutut juga merupakan salah satu media yang digunakan oleh para leluhur terdahulu untuk menyampaikan pitutur atau wejangan tersirat melalui nama-nama katuranggan atau ciri mati. 

salah satunya adalah perkutut katuranggan kalung usus yang memiliki ciri khusus pada luriknya yang nyambung tapi hanya di bagian dada atau temboloknya saja sedangkan lurik dibagian lehernya tidak nyambung. 

perkutut kalung usus dinilai baik untuk dipelihara karena dipercaya memiliki Tuah untuk menambah Kharisma dan untuk rezekian, sehingga orang yang memelihara perkutut ini akan disukai oleh banyak orang dan mudah dalam mencari rezeki. 

lurik yang nyambung pada bagian tembolok atau kantung makanan burung perkutut merupakan simbol harapan agar orang yang memelihara perkutut ini rezekinya selalu nyambung tidak ada putusnya. 

kepercayaan tentang tuah pada perkutut kalung usus berkaitan dengan mitos yang ada di masyarakat Jawa tentang bayi kalung usus yaitu bayi yang pada saat lahir lehernya terlilit tali pusar, bayi kalung usus atau tibo sampir dianggap memiliki banyak keistimewaan. 

konon bayi kalung usus kelak setelah dewasa akan memiliki postur tubuh yang ideal sehingga terlihat pantas mengenakan pakaian apapun Baik di sekolah juga akan memiliki wajah tampan segala bidang cantik jika perempuan serta mudah mendapatkan pasangan. 

bahkan ada sebagian orang yang meyakini bahwa baik khusus akan memiliki intuisi yang tajam serta memiliki kemampuan supranatural setelah dewasa, tidak hanya itu saja konon bayi kalung usus Nantinya juga akan banyak rezeki dan hidup berkecukupan. 

kalung usus dianggap memiliki keistimewaan seperti halnya baik al-nuzul sehingga orang yang memelihara perkutut ini akan memiliki Kharisma yang akan membuatnya disukai oleh banyak orang dan mudah dalam mencari rezeki. 

tapi sebetulnya perkutut kalung usus memiliki filosofi yang berkaitan dengan rumahnya bahwa agar disukai oleh banyak orang kita harus berpenampilan berperilaku dan bertutur kata yang baik. hal itu Senada dengan falsafah Jawa ajining diri Soko kedaling Lati azitro gomantong suka busono Artinya bahwa harga diri seseorang tergantung dari gerak lidahnya atau ucapannya dan penampilan atau pakaian seorang juga mencerminkan pribadinya sifat atau kepribadian. 

seseorang bisa dinilai dari ucapannya jika kata-katanya baik dan sopan maka akan lebih disukai dan dihargai oleh orang-orang disekitarnya sehingga akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari orang lain baik di lingkungan masyarakat dalam pekerjaan maupun dalam bisnis. 

penampilan juga bisa mencerminkan karakter seseorang dengan berpakaian rapi bersih dan sopan maka akan menciptakan kesan positif dimata orang lain. 

Demikian sedikit informasi tentang filosofi dan tua perkutut katuranggan kalung usus yang dapat saya sampaikan pada tulisan kali ini semoga bermanfaat terimakasih Assalamualaikum Rahayu salam sejahtera.